• 10 Oct, 2025

JAKARTA, Kontan – Harga emas global mengalami koreksi tipis pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025, seiring dengan sikap wait-and-see investor menjelang pidato kunci dari Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Kinerja emas berada di bawah tekanan karena pasar mengantisipasi arah kebijakan moneter AS di tengah kekhawatiran terkait independensi The Fed dan data inflasi yang masih tinggi.

​Berdasarkan data pasar, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2025 berada di level US3.386,30 per troy ons pada pukul 07:40 WIB, menunjukkan penurunan sebesar 0,06% dari penutupan hari sebelumnya. Meski terkoreksi, harga emas masih bertahan stabil di atas level US3.380, mencerminkan mode konsolidasi yang kuat di pasar.

​Menurut laporan dari Bloomberg, pergerakan harga emas saat ini sangat dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap pidato Jerome Powell dalam simposium tahunan Jackson Hole. Pertemuan bergengsi ini menjadi sorotan utama karena dianggap sebagai platform bagi bankir sentral untuk memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga di masa depan.

​Para pelaku pasar sebelumnya telah memperkirakan adanya pemotongan suku bunga yang agresif dari The Fed. Namun, data inflasi AS yang belakangan ini dirilis lebih tinggi dari perkiraan telah memaksa para investor untuk merevisi ekspektasi tersebut. Kondisi ini menempatkan pasar emas dalam posisi yang sangat hati-hati, di mana permintaan terhadap aset safe-haven cenderung ditahan sampai ada kejelasan lebih lanjut dari The Fed.

​Dengan demikian, arah pergerakan harga emas ke depan akan sangat bergantung pada seberapa hawkish atau dovish sinyal yang disampaikan oleh Powell. Pasar akan mencermati setiap isyarat yang mengindikasikan kelanjutan pengetatan moneter, yang dapat menekan harga emas, atau sebaliknya, memberikan ruang bagi kenaikan harga jika The Fed mengindikasikan adanya jeda atau pemotongan suku bunga.