• 10 Oct, 2025

GOLD!! ​Menanti Sinyal Kebijakan The Fed, Harga Emas Dunia Berada dalam Fase Konsolidasi

GOLD!! ​Menanti Sinyal Kebijakan The Fed, Harga Emas Dunia Berada dalam Fase Konsolidasi


​JAKARTA – Harga emas global menunjukkan pergerakan yang cenderung stabil atau berada dalam fase konsolidasi pada Kamis pagi, 21 Agustus. Para investor memilih untuk menahan diri dan bersikap wait-and-see, menunggu isyarat lebih jelas dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), terkait arah kebijakan moneter ke depan.
​Pergerakan pasar saat ini didominasi oleh antisipasi terhadap simposium tahunan Jackson Hole di Wyoming, sebuah pertemuan bergengsi para bankir sentral dunia. Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan akan memberikan pidato penting yang diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai jalur kenaikan suku bunga acuan.
​Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset), harga emas sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. Kenaikan suku bunga The Fed akan memperkuat dolar AS dan menaikkan imbal hasil obligasi, membuat investasi dalam mata uang dan instrumen utang menjadi lebih menarik dibandingkan emas. Sebaliknya, saat suku bunga ditahan atau prospeknya tidak pasti, daya tarik emas sebagai aset safe-haven cenderung meningkat.
​Menurut data pasar, harga emas spot diperdagangkan di sekitar level stabil. Meskipun terjadi sedikit pelemahan pada kontrak berjangka, pergerakan ini dinilai wajar seiring dengan kehati-hatian investor menjelang pidato Powell. Pasar saat ini mencermati setiap kata dan isyarat yang mungkin diberikan Powell, khususnya setelah pertemuan The Fed dua pekan lalu yang memutuskan untuk menahan suku bunga.
​Selain faktor kebijakan moneter, kondisi geopolitik global juga turut menjadi pertimbangan investor. Ketidakpastian politik di berbagai belahan dunia seringkali mendorong permintaan akan emas sebagai tempat berlindung yang aman. Namun, perhatian utama saat ini sepenuhnya tertuju pada Jackson Hole, yang dinilai akan menjadi penentu pergerakan harga emas dalam jangka pendek hingga menengah.
​Para analis sepakat bahwa arah pergerakan harga emas ke depan akan sangat bergantung pada hasil dari pertemuan tersebut. Jika Powell memberikan sinyal hawkish (cenderung memperketat kebijakan), harga emas berpotensi tertekan. Sebaliknya, jika pidatonya terdengar lebih dovish (cenderung melonggarkan kebijakan), emas dapat kembali menguat.
​Oleh karena itu, pasar emas saat ini bisa dibilang sedang "tertidur," menunggu sinyal dari The Fed untuk menentukan langkah selanjutnya.